Selasa, 05 Juni 2012

HIDUP SAMPAI TUA , BELAJAR SAMPAI TUA

Pepatah pada judul di atas mengandung pengertian yang sangat mendalam. Yakni, proses belajar harus menyatu sebagai bagian dari kehidupan. Sepanjang hayat masih di kandung badan, semaksimal masa itu pulalah kita seharusnya belajar.

Tentu, belajar bukan sekadar mengumpulkan berbagai teori. Namun, belajar haruslah mampu menjadi sarana bagi kita untuk terus menyerap berbagai materi sebagai bekal praktik kehidupan. Seperti juga kata bijak dari barat yang menyebut bahwa "learning is never ending journey". Maka, semakin kita belajar, semakin kaya kita dengan pengetahuan dan semakin banyak kebisaan yang bisa kita jadikan bekal meraih kesuksesan.

Saya sendiri memaknai "Hidup sampai tua, belajar sampai tua" adalah sebuah proses kehidupan dan perjuangan yang tanpa batas. Dan, semua ini bukan sekadar omong kosong belaka, bukan pula sekadar pengetahuan yang memuat teori semata. Tetapi, semua sudah saya jalani dan alami selama ini.

Kesadaran bahwa hidup adalah proses belajar berjuang sampai tua-bahkan hingga berkalang tanah-hal ini tentu akan menggugah keberanian kita untuk menjalani kehidupan dengan penuh gairah! Saat kita menghadapi tantangan dan ujian, dengan semangat seorang ksatria, kita berani berjuang menjadikan semua halangan menjadi pijakan keberhasilan. Saat kita mengalami hadangan masalah yang nyaris tanpa henti, kita selalu memiliki semangat untuk mencari solusi.

Kesadaran akan proses belajar dan berjuang akan membuat kita tidak mudah mengeluh, menuduh, apalagi menyalahkan orang lain sebagai kambing hitam persoalan. Sebab, kita sepenuhnya sadar bahwa semua itu hanyalah sarana belajar untuk mengembangkan kekayaan mental dan menumbuhkan kebijaksanaan dalam kehidupan.

Mari, mengarungi kehidupan dengan pandangan positif dan penuh rasa optimis. Saat kita berhasil mewujudkan impian, kita tak terjerumus dalam jurang keangkuhan. Begitu pula sebaliknya, saat mengalami kegagalan, kita tak terperosok dalam penyesalan yang mendalam. Apa pun yang kita hadapi, apa pun yang terjadi, kita selalu menyikapi dengan penuh kebijakan, karena semua pastilah mengandung pembelajaran.

Dan harus kita pastikan, bahwa saat belajar, kita bukan semata menjadi objek yang hanya menjadi pengumpul teori. Tapi, tentukan bahwa diri kita adalah subjek yang bekerja aktif, berjuang, serta berkarya dengan modal ilmu yang kita dapatkan. Dengan begitu, kita akan menjadi sang pembelajar yang berani menentukan target dan memperjuangkan semua impian agar menjadi kenyataan.

Terus belajar dan berjuang, sampai ajal kan datang, maka sukses bukan sekadar angan-angan.


ORANG KAYA YANG MISKIN

Dikisahkan, seorang bangsawan mempunyai seorang pembantu setia yang telah bekerja padanya sedari kecil. Pembantu itu adalah anak yatim piatu terlantar yang dipungut oleh ayahnya di suatu tempat. Sedangkan si bangsawan adalah orang yang hidup berkelimpahan harta, gemar berfoya-foya, namun tidak peduli dengan orang-orang di sekitarnya yang miskin dan menderita.

Suatu hari, si majikan memberi tugas kepada pembantu tersebut untuk pergi ke luar kota menagih utang. Sebelumnya, dengan nada pongah dia berpesan, "Pembantuku, setelah kamu berhasil menagih semua uang itu, pergilah berkeliling kota untuk mencari dan membelikan barang yang belum aku miliki!"

Di dalam hati, si bangsawan tertawa geli. Sebab, dengan pesan ini, ia ingin mempermainkan pembantunya. Dia tahu bahwa tidak ada suatu barang berharga apapun yang belum dimilikinya.

Beberapa hari kemudian, saat pembantunya pulang, si bangsawan menyambutnya dengan antusias. Ia ingin tahu barang apa yang berhasil dibeli oleh pembantunya. Tetapi, alangkah kaget dan marahnya ia, ketika tahu bahwa uang yang berhasil ditagih, dihabiskan si pembantu dengan memberikan barang-barang kepada orang-orang miskin di sana. Tanpa mau mendengar lebih lanjut alasannya, si pembantu dihukum dan diperlakukan dengan buruk.

Suatu ketika, terjadi bencana alam yang luar biasa di sana. Seluruh harta si bangsawan musnah dan dia pun jatuh bangkrut! Karena musibah tersebut, sang bangsawan memutuskan untuk pergi ke kota lain guna mencari kehidupan baru. Sementara, sang pembantu yang sering dicacinya, tetap setia mengikutinya.

Setelah berjalan berhari-hari, keduanya tiba di sebuah kota. Penduduk di sana menyambut mereka dengan baik dan ramah. Bahkan, banyak di antara mereka yang memberi makan dan tumpangan. Mendapat perlakuan yang sangat ramah tersebut, si bangsawan keheranan. Ia tidak menyangka akan mendapat perlakuan seperti itu. Lantas, ia pun bertanya kepada si pembantu.

Pembantu itupun kemudian memberi penjelasan, "Tuanku, saya pernah kemari beberapa waktu lalu. Tuan pasti ingat, sewaktu tuan memberi tugas kepada saya untuk membelikan barang yang belum Tuan miliki, dengan semua uang hasil tagihan. Uang itu telah saya gunakan untuk menolong orang-orang yang membutuhkan bantuan saat itu. Sekarang, giliran merekalah yang menolong kita."

Si pembantu melanjutkan, "Waktu itu, Tuan telah punya semua barang. Hanya satu barang yang tuan belum miliki, yaitu cinta. Maka, waktu itu saya berusaha mendapatkannya, untuk Tuan. Dan cinta itulah yang saat ini memberi kehidupan baru kepada kita. Mudah-mudahan Tuan bisa memahami dan tidak marah lagi atas tindakan saya waktu itu."

Kemudian, dengan mata berkaca-kaca, si bangsawan memeluk pembantu setianya itu. Ia pun berucap, "Sekarang aku baru sadar, aku adalah seorang kaya yang miskin. Miskin cinta, miskin perhatian pada orang lain! Terima kasih sahabat... Maafkan aku karena telah memperlakukanmu dengan semena-mena. Padahal, engkau telah ‘membelikan' cinta yang tidak aku miliki. Sekarang, justru cinta itulah yang menolong kita untuk memulai kehidupan baru."



Sobatku yang Luar Biasa!

Kita hidup di dunia ini tidak sendiri, namun saling bergantung satu sama lain. Kita sangat membutuhkan orang lain agar hidup kita tidak menjadi kaku dan monoton. Disadari atau tidak, manusia secara alami memiliki keterkaitan satu sama lain. Karena itu, apa yang kita lakukan pada orang lain dan apa yang kita perbuat saat ini, bisa memberi dampak yang terkadang tidak kita sangka di masa mendatang.

Sebagaimana yang diceritakan pada kisah di atas, kita mungkin tidak akan menyangka akibat dari perbuatan baik yang kita lakukan.

Mari, asah naluri dan nurani kita agar makin terbiasa membantu orang lain. Dengan begitu, kita telah menanam banyak benih cinta. Kelak, buahnya akan membawa kita pada kebahagiaan yang sesungguhnya.


TUNTASKANLAH PEKERJAAN


Bekerja dan berkarya adalah kunci sukses sebenarnya. Sebab, tanpa kerja, tak ada hasil yang menjadi nyata.

Karena itu, saat bekerja, lakukan segera dan selesaikan secepatnya. Namun, tetap lakukan dengan penuh perhatian dan saksama. Tuntaskan satu pekerjaan dan bersenang hatilah menyambut pekerjaan lainnya. Karena, saat tak ada tumpukan pekerjaan yang tertunda sebelumnya, beban kerja akan jauh lebih ringan. Hati, jiwa, dan raga akan berpadu dengan bekerja lebih maksimal dan fokus untuk menggapai prestasi berikutnya.

Dan yakinlah, saat kita berikan yang terbaik, dengan menyelesaikan setiap tugas dan tanggung jawab (bahkan tanpa diawasi dan diminta) kita akan jadi pemenang sebenarnya. Tuntaskan, selesaikan, maksimalkan kerja. Maka, SUKSES akan jadi milik kita!

TUJUH KARAKTER KAYA MENTAL UNTUK SUKSES


Ada sebuah ungkapan: "Kehilangan harta, kehilangan satu hal; kehilangan kesehatan, kehilangan banyak hal; kehilangan karakter, kehilangan segalanya." Hal tersebut menggambarkan, betapa pentingnya karakter untuk terus dilebur dalam berbagai tindakan guna meraih kesuksesan. Untuk itu, agar semakin mantap melangkah, berikut 7 karakter utama kaya mental yang bisa kita praktikkan untuk mencapai apa yang diimpikan. 

1.Selalu berpikir positif

 Salah satu kunci sukses yang perlu kita tanamkan adalah berpikir serba mungkin. Sebuah impian jika terus dipelihara dan dipupuk dengan tindakan-tindakan nyata, akan membuka jalan menuju kesuksesan. Pikiran positif akan mengarahkan kita pada berbagai pencapaian yang terukur dan terencana, demi mencapai tujuan yang diimpikan.

2.Punya integritas

 Seseorang yang memiliki integritas akan menjadi sosok yang bisa dipercaya dan mampu menjadi pribadi yang utuh dan memancarkan kewibawaan untuk melaksanakan semua tugas dan tanggung jawab yang diberikan.

3.Tanggung jawab

 Sebagai pribadi unggulan, maka tanggung jawab harus menjadi prioritas untuk mengerjakan semua tugas. Tanggung jawab harus dilaksanakan dengan sepenuh hati untuk selalu memberikan hasil maksimal dari apa yang harus dikerjakan.

4.Disiplin

 Bangsa yang maju, pasti memiliki kedisiplinan yang tinggi. Lihat Jepang, Korea, atau negara tetangga kita, Singapura. Jika diperhatikan, negara-negara tersebut memiliki kondisi di mana semua tepat waktu, bekerja dengan ritme yang teratur, serta tertata dengan rapi sehingga apa yang dikerjakan mampu berjalan dengan maksimal. Kebiasaan-kebiasaan semacam itu membentuk masyarakat di sana menjadi pribadi-pribadi yang mengerti dan taat aturan. Tak heran jika mereka mengalami kemajuan dengan karakter positif yang selalu tertanam dalam kedisiplinan yang dijalankan. 

5.Menghargai orang lain

 Kemampuan untuk menghargai orang lain akan melahirkan toleransi dan kebersamaan yang membawa kebaikan bersama. Menghormati setiap kewajiban dan hak masing-masing individu, bekerja dan saling dukung dengan fungsi dan peran masing-masing, serta mampu menempatkan diri di tengah masyarakat, termasuk juga selalu peduli pada orang lain adalah kekayaan mental yang akan membawa kebahagiaan bersama.

6.Selalu berpikir ke depan

 Agar menjadi manusia unggulan, kita harus selalu memiliki visi jauh ke depan. Sebab, dengan visi itulah, kita akan selalu bisa menentukan target besar dan menantang untuk diraih sehingga semangat terus berkobar untuk mencapainya. Dengan selalu berpikir one step ahead, kita akan terbiasa untuk menyiapkan perencanaan-perencanaan yang akan memantapkan jalan kita menuju impian.

7.Sadar bahwa tidak ada jalan yang rata untuk sukses

 Semua pasti butuh proses. Semua pasti mengalami halangan dan rintangan. Dan sebenarnya, justru itulah "vitamin" yang akan mengantarkan kita pada kesuksesan. Dengan kesadaran bahwa semuanya butuh diperjuangkan, maka kita akan jadi pribadi-pribadi yang kuat menghadapi goncangan. Tak ada satu pun tokoh sukses dunia yang tak mengalami berbagai ujian. Namun justru dengan ujian tersebut, perjuangan mereka justru mengkristal sehingga melahirkan kekayaan mental utuh yang mengantarkan mereka pada pencapaian yang mampu melewati batas zaman.

Itulah ketujuh karakter kaya mental yang jika dilebur dalam diri akan melahirkan kekuatan luar biasa dalam kehidupan. Namun, itu semua tentu hanyalah sebagian saja dari modal kaya mental yang harus dimiliki seseorang untuk sukses. Sebenarnya, masih banyak lagi karakter unggulan lain yang masing-masing harus dikedepankan untuk meraih kesuksesan.Yang pasti, dengan terus berusaha, berkarya, berjuang, dan melangkah dengan karakter yang terus diasah dan digembleng pada berbagai "kawah candradimuka", maka kita pasti akan menjadi manusia-manusia unggulan di berbagai bidang dan peran yang kita jalankan. Setuju kan, teman-teman?

JANGAN MENGELUH


Alkisah, ada seorang bangsawan kaya raya yang tinggal di sebuah daerah padang rumput yang luas. Suatu hari, karena ternak yang dipunyainya semakin banyak, sang bangsawan memilih 2 orang anak muda dari keluarga yang miskin untuk dipekerjakan. Yang berbadan tinggi dan tegap dipekerjakan sebagai pengurus kuda. Sedangkan yang berbadan kurus dan lebih kecil dipekerjakan sebagai pengurus ternak kambingnya.

Setelah beberapa saat, si badan tegap dengan arogan berkata kepada si badan kecil: "Hai sobat. Aku lebih besar badannya dari badanmu. Aku juga lebih tua darimu. Mulai besok, kita bertukar tempat. Aku memilih untuk mengurus kambing. Dan kamu menggantikan aku mengurus kuda. Awas kalau tidak mau! Dan awas ya, jangan laporkan masalah ini ke tuan kita! Kalau kamu berani lapor atau menolak, tahu sendiri akibatnya! Aku habisi badan kecilmu itu!"

Sore hari, dengan muka murung dan langkah gontai dia pulang ke rumah. Sesampai di rumah, melihat muka murung dan kegalauan anaknya, si ibu bertanya: "Nak, ada apa? Ada masalah apa? Coba ceritakan ke ibu".

Dengan kasih sayang dan kelembutan, mereka berbincang saat makan malam.
Si anak pun menceritakan peristiwa yang tadi terjadi. Dengan bersungut-sungut si anak melanjutkan: "Sungguh tidak adil kan, Bu. Dia mengancam dan memaksa aku untuk mengurus kuda-kuda liar. Dia yang berbadan besar memilih mengurus kambing. Badanku kecil begini, bagaimana aku bisa mengejar-ngejar kuda yang begitu besar. Aduuuh Bu...sungguh jelek nasibku."

‎Sambil menunduk lesu dia menghabiskan santap malamnya.

Si ibu dengan senyum bijak berkata, "Nak. Semua masalah pasti ada hikmahnya. Syukuri, hadapi, dan terima dengan besar hati. Tidak usah memusuhi dan membenci temanmu itu. Ibu percaya, semua kesulitan yang akan kamu hadapi, jika kamu mampu belajar dan kerja keras, pasti akan membuatmu menjadi kuat dan bermanfaat untukmasa depanmu."

Sejak saat itu, si anak kurus itu dengan susah payah setiap hari bergelut dengan pekerjaan mengurus kuda-kuda yang bertubuh tegap, besar, dan masih liar. Dia harus jatuh bangun mengejar mereka, kadang terkena tendangan, bahkan pernah terinjak hingga terluka parah. Dari hari ke hari keahlian dan kemampuannya menguasai kuda-kuda pun semakin membaik. Tidak terasa, tubuhnya pun berkembang menjadi tinggi, tegap dan perkasa.

Hingga suatu hari, terjadi pecah perang antarnegara. Kerajaan membutuhkan prajurit pasukan berkuda. Dan si pemuda pun terpilih sebagai pemimpin pasukan berkuda karena kepiawaiannya mengendalikan kuda-kuda.

 Di kemudian hari, si pemuda berhasil memimpin dan memenangkan perang yang dipercayakan kepadanya dan dikenal banyak orang karena kebesaran namanya. Dia adalah pemimpin bangsa mongol yang tersohor, bernama: Genghis Khan.

Sahabat yang berbahagia,

 Dalam putaran kehidupan sering kali kita dihadapkan pada keadaan yang sepertinya membuat kita dirugikan, menderita, dan kita pun tidak berdaya kecuali harus menerimanya. Kalau kita larut dalam kekecewaan, marah, emosi, pasti kita sendiri yang akan bertambah menderita.

Lebih baik kita anggap ketidaknyamanan sebagai latihan mental dan kesabaran. Mari berjiwa besar dengan tetap melakukan aktivitas yang positif, sehingga sampai suatu nanti pasti perubahan lebih baik, lebih luar biasa akan kita nikmati!