Kamis, 31 Mei 2012

KETIKA HIDUP BEGITU SULIT

Seorang profesor berdiri di depan kelas filsafat dan mempunyai beberapa barang di mejanya.

Saat kelas dimulai, dia mengambil sebuah toples kosong yang besar dan mulai mengisinya dengan bola golf.

Kemudian dia berkata pada mahasiswanya, apakah toples itu sudah penuh? Mahasiswa menjawab "Ya!" Jawab mahasiswa.

Kemudian professor mengambil sekotak batu kerikil dan memasuk...kannya ke dalam toples. Batu2 kerikil masuk mengisi tempat kosong diantara bola2 golf.
Kemudian si profesor bertanya ke mahasiswanya, apakah toples sudah penuh?
"Ya!" Jawab mereka lagi.

Selanjutnya profesor menuang sekotak pasir ke dalam toples, pasir tersebut memenuhi toples. Profesor bertanya lagi ke mahasiswanya, apakah toples sudah penuh?
"Ya!"

Professor kemudian menuangkan secangkir teh ke dalam toples dan secara langsung mengisi ruang kosong diantara toples tersebut.

Para murid terheran...(apa maksudnya)

Kemudian profesor mulai menjelaskan

"Maksudnya adalah toples ini ibarat kehidupanmu."

"Bola2 golf adalah hal-hal yang penting - Tuhan, keluarga, anak2, kesehatan, kerabat dan teman. Jika segala sesuatu hilang dan hanya tinggal mereka, maka hidupmu masih tetap penuh."

"Batu2 kerikil mewakili kekayaan mu, karirmu, rumah dan mobilmu."
"Pasir adalah hal2 yang sepele."

"Jika kalian pertama kali memasukkan pasir ke dalam toples," lanjut profesor, "Maka tidak akan ada ruang yang tersisa untuk batu2 kerikil dan bola2 golf. Hal yang sama akan terjadi dalam hidupmu."

"Jika yang pertama kali kalian masukkan dalam hidup adalah hal2 sepele, maka tidak akan ada ruang untuk Tuhan, keluarga, anak2, teman dan kerabat. "
"Jika kalian menghabiskan energi untuk hal2 yang tidak penting, kalian tidak akan memiliki ruang untuk hal-hal yang penting."

"Jadi...."

"Berilah perhatian untuk hal-hal yang penting untuk kebahagiaanmu. Mendekatkan diri pada Tuhan, selalu luangkan waktu untuk orang2 yang anda kasihi, orang tua, anak2, pasangan anda. Berikanlah perhatian terlebih dahulu pada bola2 golf dan yang terakhir baru urus pasirnya."

Kemudian salah satu mahasiswa bertanya, "Kalau teh yang Bapak tuangkan, mewakili apa?"

Profesor menjawab sambil tersenyum." Saya menunggu pertanyaan itu. Hal itu untuk menunjukkan kepada kalian, sekalipun hidupmu tampak sudah begitu penuh, tetap selalu tersedia tempat untuk secangkir teh bersama sahabat." :-)

Diterjemahkan oleh “AA” dari “GOOGLE BOTTLE” . May be Useful.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar